Thifa Taman Bestari Sekolah Rumah
Hari Anak Nasional
Minggu, 27 Juli 2008
Terpikat oleh poting tentang adanya perayaan Hari Anak Nasional tanggal 27 Juli 2008 di sepanjang MH. Thamrin, tadi malam kami sepakat untuk ikutan keramaian. Berangkat setelah Thifa ngaji, sengaja naik angkutan umum. Sampai sana? hehehehehe, maap ya, kayaknya namanya bukan hari anak nasional deh, tapi HARI (Sebagian) ANAK.
Pertama, penyelenggaranya tampaknya tidak 'child friendly'. Contohnya, foto di atas. Sudah tau semua kan ya, itu stand apa. Coba deh perhatikan, seberapa tinggi papan display-nya? Eye Level nya orang dewasa kan? Padahal, acaranya untuk anak-anak. Jadi.... :)

Kedua, tidak semua anak bisa menikmati kegiatan ini. Termasuk anakku (piss... :) ) Alasannya, hanya anak dengan tanda "PESERTA SIMULASI" yang bisa coba ini dan itu di stand-stand. Kata penjaga stand, Kartu tanda Peserta Simulasi itu dibagikan pada rombongan sekolah-sekolah. Memang sih, yang datang banyak dari sekolah-sekolah. Undangan gitu kali yah? Nah, kalau begitu, gak usah woro-woro.
Ketiga, kayaknya Indonesia masih belum bisa terlepas dari seremonial yah? Pada pakai seragam, gak cuma EO nya ajah yang pake seragam, tapi.. ini juga :) jelas bukan panitia kan? kayaknya ibu Pejabat yah?Kok pake seragam sih? untuk apa? Ini di depan panggung utama.
Keempat, Gak cuma anakku yang tidak dapat menikmati perayaan harinya. Anak ini juga cuek aja dengan keriaan di sekitarnya. Dia Bekerja.
Kelima, aku sih kasian banget sama anak-anak yang jadi pengisi acara. Datang pagi-pagi, dandangan lengkaph, kegerahan, nunggu tampil. Padahal, area di depan panggung utama itu, gak karu-karuan pengaturannya. ada yang duduk, ada yang di depan panggung. Riweuh deh...

Keenam, harusnya kegiatan ini dapat rekor Muri juga lho. Sebagai, tempat sampah terpanjang di Jakarta, hehehe... Tempat sampah sih ada, yang oren-oren itu. Tapi, sebagian besar sudah penuh, gak ada yang ngambil. Jadi, sampah itu ada di manaaaaa-manaaaa.... :) Panitia juga menyediakan tempat sampah, kantong plastik raksasa warna hitam itu lho... tapi, sepanjang aku jalan dari ujung (dekat bundaran HI) sampai depan Sarinah, aku cuma nemu SATU kantong plastik raksasa hitam yang diletakkan di tengah jalan. Di pinggir jalan gak ada tuh.


Seingatku, aku dulu pernah jadi bagian dari Hari Anak Nasional. Dulu... waktu aku usia 5 tahun, aku isi operet di Hari Anak Nasional. Dulu dilaksanakan di Balai Sidang. Terus usia 9 tahun juga, jadi paduan suara gitu. Dulu, bener-bener seremonial. Sampai tahun lalu kalau gak salah, di Teater Tanah Airku. Maksudku gini, kalau mau seremonial, sekalian seremonial. Kalo mau terbuka, ya terbuka dong... hak anak kan sama ya? tidak dibeda-beda

Semoga anak-anak benar-benar dapat menikmati hari-harinya. Hari yang penuh keceriaan, kebanggaan, kesenangan belajar. Pokoknya menikmati masa kecilnya deh.. :)

Salam,

1 Comments:

At 3 Agustus 2008 pukul 00.07, Blogger Keke Naima said...

hai bunda... kok yg bunda rasain mirip dg yg sy rasain y. Bener bun kurang 'child friendly', terlalu banyak peserta yg berseragam (kasian y kita2 ini yg gak bawa nama sekolahan. hehe..), anak-anak juga gak antusias jadinya agak2 garing buat saya.. Sy juga sp nulis di blog ttg pengalaman di acara hari anak. Ternyata sama ya.. :)

 

Posting Komentar

<< Home