Thifa Taman Bestari Sekolah Rumah
3 B
Senin, 17 September 2007
Duluuuuu banget, gak pernah kepikiran bagaimana rasanya jadi orang tua. Pun ketika Thifa lahir, belum ada di benak konsep-konsep pendidikan dan pengasuhan seperti apa yang akan diterapkan. Phiieewww, teori banget ya? Hehehhe...Semuanya memang berjalan seperti air, tapi bukan berarti tak berisi lho... Ilmu dan Pengetahuan itu penting, semua pasti sepakat.

Sekitar 2 tahunan yang lalu, tiba-tiba aku teringat falsafah pendidikan Ing ngarso sing tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Perenungan demi perenungan membawaku pada pemaknaan, betapa berharganya konsep itu. Bagiku, itulah hak dan kewajiban orang tua pada anak. Menjadi penunjuk jalan, menemani dalam kesetaraan, dan memberikan dukungan. Semua indah tergambar, tinggal diterapkan. Bagaimana penerapannya? Proses. Semua akan berjalan dengan sendirinya, tugas kita -orang tua- adalah menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Soal hasil, itu bukan tujuan. Menikmati dan memahami proses itu yang menarik dan menyenangkan.

Di masa yang serba cepat dan instan seperti sekarang, kadang aku merasa terseret arus ketika harus berdiri tegak atau berjalan pelan. Daripada aku capek mempertahankan diri, kadang aku berenang mengikuti arus. Atau, menepi ke tepian bila tiba di persimpangan, menunggu sampai arus tak lagi membahayakan. Kadang aku berenang sendiri, atau berkelompok. Demikian pula dengan masa menunggu. Sendiri atau bertemu teman seperjuangan. Dinikmati saja.

Ketika masa membuat kita membentuk anak-anak super, aku lebih memilih untuk menikmati proses pengasuhan dan pendidikan anakku. Percakapan, meski dilakukan di dunia maya, dengan seorang teman membuka hatiku bahwa apa yang kita lakukan untuk anak kita, adalah untuk kebahagiaannya dan bukan kita yang menentukan apa yang membuatnya bahagia. Berat memang rasanya, membongkar angan-angan yang telah terbangun tentang masa depan sang buah hati. Aku mengubahnya menjadi bangunan indah yang kelak dibangun sendiri oleh anakku. Dengan keterampilan dan kemampuannya sendiri, asalkan ia Bahagia, menjadi orang yang Baik, dan Bermanfaat bagi sesama.

Label: